Selasa, 29 Oktober 2013

Taksonomi Bloom dan Pengaplikasiannya

Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Di Indonesia, taksonomi Bloom merupakan acuan penilaian berkelanjutan. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956 dan David R. Krathwohl (1964). Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya.
Tujuan pendidikan yang dicanangkan oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956 dan David R. Krathwohl (1964) memiliki tiga kemampuan (kompetensi) yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks.

Jumat, 25 Oktober 2013

Indeks Bias Zat Cair

Ketika seberkas cahaya mengenai permukaan suatu benda, maka cahaya tersebut ada yang dipantulkan dan ada yang diteruskan. Jika benda tersebut transparan seperti kaca atau air, maka sebagian cahaya yang diteruskan terlihat dibelokkan, dikenal dengan pembiasan. Cahaya yang melalui batas antar dua medium dengan kerapatan optik yang berbeda, kecepatannya akan berubah. Perubahan kecepatan cahaya akan menyebabkan cahaya mengalami pembiasan.
Perambatan cahaya dalam ruang hampa udara memiliki kelajuan c, kemudian setelah memasuki medium tertentu akan berubah kelajuannya menjadi v dengan v c. Ketika cahaya merambat di dalam suatu bahan, kelajuannya akan turun sebesar suatu faktor yang ditentukan oleh karakteristik bahan yang dinamakan indeks bias (n). Indeks bias merupakan perbandingan (rasio) antara kelajuan cahaya di ruang hampa terhadap kelajuan cahaya di dalam bahan seperti dinyatakan oleh:
               n = c/v
Dengan,  n : indeks bias
                 c : kelajuan cahaya diruang hampa (m/s)
                 v : kelajuan cahaya di dalam bahan (m/s)

           Suatu sinar melewati dua medium yang berbeda, akan terjadi pembiasan. Jika sinar dilewatkan dari udara melewati zat cair, maka sinar di dalam zat cair itu akan dibelokkan. Seperti pada gambar (1), sinar datang dengan arah tidak tegak lurus sisi kotak yang berisi zat cair. Ketika memasuki zat cair arah sinar dibelokkan, dan ketika keluar dari zat cair pada sisi lainnya arah sinar dibelokkan kembali. 

Tabel Nilai indeks bias zat cair (untuk λ = 589 nm)
No
Zat Cair
Indeks bias
1
Air
1.33
2
Gliserin
1.47
3
Etil alkohol
1.36
4
Bensin
1.50
5
Minyak goreng
1.47
6
Larutan gula 30%
1.37
7
Larutan gula 50%
1.42
                                                            Sumber: (Tipler, 1991 : 145)

Senin, 07 Oktober 2013

Sistem Termodinamika

       Dalam termodinamika dikenal istilah sistem dan lingkungan. Sistem adalah benda atau sekumpulan apa saja yang akan diteliti atau diamati dan menjadi pusat perhatian. Sedangkan lingkungan adalah benda-benda yang berada diluar dari sistem tersebut. Sistem bersama dengan lingkungannya disebut dengan semesta atau universal. Batas adalah perantara dari sistem dan lingkungan. Contohnya adalah pada saat mengamati sebuah bejana yang berisi gas, yang dimaksud dengan sistem dari peninjauan itu adalah gas tersebut sedangkan lingkungannya adalah bejana itu sendiri.
  • Jenis-jenis sistem
Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan sifat dari batasan dan arus benda, energi dan materi yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungannya, yaitu :
1)   Sistem terbuka
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda (materi) dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini meliputi peralatan yang melibatkan adanya aliran massa kedalam atau keluar sistem seperti pada kompresor, turbin, nozel dan motor bakar. Sistem mesin motor bakar adalah ruang didalam silinder mesin, dimana campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem. Pada sistem terbuka ini, baik massa maupun energi dapat melintasi batas sistem yang bersifat permeabel. Dengan demikian, pada sistem ini volume dari sistem tidak berubah sehingga disebut juga dengan control volume. 
Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem adalah
§  Untuk panas (Q) bernilai positif bila diberikan kepada sistem dan bernilai negatif bila keluar dari sistem
§  Untuk usaha (W) bernilai positif apabila keluar dari sistem dan bernilai negatif bila diberikan (masuk) kedalam sistem.
2)   Sistem tertutup
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri atas suatu jumlah massa yang tertentu dimana massa ini tidak dapat melintasi lapis batas sistem. Tetapi, energi baik dalam bentuk panas (heat) maupun usaha (work) dapat melintasi lapis batas sistem tersebut. Dalam sistem tertutup, meskipun massa tidak dapat berubah selama proses berlangsung, namun volume dapat saja berubah disebabkan adanya lapis batas yang dapat bergerak (moving boundary) pada salah satu bagian dari lapis batas sistem tersebut. Contoh sistem tertutup adalah suatu balon udara yang dipanaskan, dimana massa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah dan energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon. 

Thermodinamika dan pemanfaatanya

Termodinamika berasal dari bahasa Yunani yaitu thermos yang berarti panas dan dynamic yang berarti perubahan. Termodinamika adalah kajian mengenai hubungan anatar panas, kerja dan energi dan secara khusus perubahan panas menjadi kerja. Termodinamika juga dapat diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan kaitan antara besaran fisis tertentu yang menggambarkan sikap zat di bawah pengaruh kalor. Besaran fisis ini disebut koordinat makroskopis sistem. Kaitan atau rumus yang menjelaskan hubungan antar besaran fisis diperoleh dari eksperimen dan kemudian dapat digunakan untuk meramalkan perilaku zat di bawah pengaruh kalor. Jadi, termodinamika merupakan ilmu yang berlandaskan pada hasil-hasil eksperimen.
Termodinamika dalam arti sempit merupakan salah satu bagian dari ilmu alam atau fisika yang mempelajari materi yang ada dalam keadaan setimbang terhadap perubahan temperatur, tekanan, volume dan komposisi kimia. Termodinamika didasarkan pada empat konsepsi empiris, yaitu: hukum ke nol, pertama (yang berkaitan dengan kerja suatu sistem), kedua dan ketiga termodinamika. Oleh karena itu, sebagian ahli menyatakan bahwa termodinamika merupakan ranting fisika yang mempelajari hubungan antara kalor dan kerja.